Jumat, 30 Agustus 2013

Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat - Untaian Kalimat Selepas Menjalani Masa Kuliah Kerja Nyata (KKN)

 
            Mahasiswa sebagai ujung tombak pembangunan bangsa dituntut peka terhadap kebutuhan dalam berbagai hal terutama aspek sosial kemasyarakatan. Setelah penggemblengan di Perguruan Tinggi, sarjana-sarjana yang dicetak harus turut andil dalam memajukan kehidupan masyarakat. Inilah hakikat dari pendidikan, mengembalikan si terdidik kepada lingkungan. Pemerintah pun mengakomodir akan hal ini melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya pengabdian masyarakat yang diaplikasikan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Melalui KKN mahasiswa diajarkan bagaimana seni kehidupan bermasyarakat sebelum mereka benar-benar terjun secara keseluruhan setelah lulus nantinya.
            Bagi segelintir mahasiswa, KKN adalah momok yang cukup menakutkan. Hidup di perkampungan yang cukup jauh dari keramaian, minim hiburan, dan kehidupan yang sederhana menghantui sebagian mahasiswa yang dewasa ini akrab dengan kehidupan glamor. Padahal ini salah besar. Menjadi abdi masyarakat memiliki kenikmatan tersendiri yang tidak akan bisa didapatkan di bangku kuliah. Kehidupan yang sungguh berbeda dari yang bisa dialami di kampus, setidaknya bagi anak kota yang belum pernah merasakan kehidupan di perkampungan yang cukup jauh.
            Tingginya rasa sosial kemasyarakatan adalah hal yang sulit ditemui pada penduduk di kota. Semangat gotong royong dan persaudaraan masih sangat kental tumbuh dan hidup di masyarakat. KKN tidak sekedar membagikan pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat, tetapi kita bisa belajar banyak dari mereka. Ibarat simbiosis mutualisme. Bahkan hal-hal positif yang dapat dipetik dari kehidupan masyarakat pedesaan lebih banyak daripada hal-hal yang bisa kita berikan kepada mereka.
            Melalui program KKN mahasiswa digodok untuk lebih memiliki rasa peka sosial, mengabdikan diri untuk bangsa. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan anggapan adanya gap pemisah antara kultur intelektual dan kultur masyarakat biasa, sehingga para sarjana yang dicetak nantinya menyadari akan pentingnya sumbangsih mereka terhadap masyarakat.

            Terima kasih saya ucapkan atas berjuta inspirasi yang saya dapatkan, hasil dari kepulangan saya setelah menyelesaikan program KKN selama 2 bulan di desa Gandang. Bantuan dan dukungan yang saya peroleh baik saat saya masih KKN bahkan setelah menyelesaikannya yang selalu mengalir dari berbagai pihak merupakan stimulus bagi saya untuk terus berkarya demi bangsa ini. Aparat desa Gandang, Keluarga Besar Pak Abdullah, seluruh masyarakat desa Gandang dan kecamatan Maliku, Supervisor, serta teman-teman sejawat saya yang senantiasa menjadi tempat berbagi suka dan duka selama 2 bulan, anggota kelompok XX (DJ, Ono, Ririn, Yeni, Ana dan Ani) serta seluruh anggota Posko Maliku, saya ucapkan banyak apresiasi atas bantuan yang telah kalian berikan untuk saya terus mengembangkan diri. Gandang adalah rumah kedua bagi saya.

Pelukan hangat dari seorang yang terus berupaya memperbaiki diri
Ahmad Rafuan.
Ketua Kelompok XX KKN XXVI STAIN P. Raya

Tidak ada komentar: