Rabu, 22 Oktober 2014

Beasiswa Study of United State Institutes on Religious Pluralism


Bermimpilah Setinggi Langit, Apabila Kamu Jatuh Maka Kamu Akan Jatuh Di Antara Bintang-Bintang
Terbang Tinggi Meraih Mimpi
Mimpi dan usaha adalah dua komponen penting dalam menjalani kehidupan riil yang berkualitas. Bermimpi tanpa usaha sama saja kita hidup dalam khayalan semu. Usaha tanpa mimpi akan membuat kehidupan kita berjalan datar dan tanpa makna. Sangat banyak sekali orang yang hanya mau bermimpi tanpa mau berusaha. Padahal jika kita mampu bermimpi, berarti kita harus mampu meraihnya. Tidak sedikit pula orang yang berusaha keras namun tidak berpatokan kepada mimpi, sehingga hidupnya cenderung stagnan.

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi cerita ketika mimpi dan usaha berkolaborasi menciptakan sebuah pencapaian hebat, yakni ketika mimpi itu mampu terwujud, bahkan melebihi ekspektasi awal. Sebuah kesempatan untuk belajar ke luar negeri, bersama dengan anak-anak muda hebat Indonesia, melalui program beasiswa Study of United States Institutes for Student Leaders on Religious Pluralism and Democracy in America, yang biasa kami singkat SUSI RPA.
Ayo Kita Berangkat!!!
Saya berasal dari keluarga yang sederhana. Masa kecil saya habiskan di salah satu perkampungan di sudut kota Palangka Raya. Kebakaran hebat pernah melanda perkampungan tersebut pada tahun 2000, sehingga memaksa saya dan keluarga pindah rumah ke tempat lain. Saya bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah milik swasta. Kemudian saya melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri Model Palangka Raya. Sekarang saya tercatat sebagai mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, fakultas Syariah jurusan hukum perdata Islam atau AHS.

Awalnya saya memiliki mimpi untuk bisa melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah atau Jepang. Tidak pernah terbersit sedikitpun mimpi bisa belajar di Amerika maupun negara barat lainnya. Saya juga tidak terlalu menyukai pelajaran Bahasa Inggris yang diajarkan di bangku formal baik sekolah maupun perkuliahan. Meskipun begitu, saya sangat suka membaca buku berbahasa Inggris dan memainkan game dengan genre Role Playing Game (RPG) yang menuntut pemahaman terhadap bahasa Inggris. Selain itu, saya juga cukup suka belajar bahasa asing secara otodidak selain bahasa Inggris, seperti bahasa Arab, Perancis dan Jepang,  meskipun tidak sampai menguasai bahasa-bahasa tersebut secara sempurna.
Mandi Gak Mandi Yang Penting Narsis
(Foto Diambil Tepat Setelah Bangun Tidur Di Lounge Changi Airport Singapore Dan Belum Sempat Cuci Muka!)

Pada masa-masa awal kuliah, saya tidak banyak mengetahui tentang peluang-peluang scholarship atau student exchange ke luar negeri. Saya hanya fokus pada akademik saya dan sisanya dengan menghabiskan waktu aktif di organisasi kampus. Bahkan saking gilanya saya berorganisasi, pernah dalam satu waktu saya aktif di 6 organisasi baik internal maupun eksternal kampus. Pengalaman di berbagai organisasi dan kegiatan meningkatkan leadership skill dan teamwork saya, dan ini akan sangat berguna ketika saya mengikuti program SUSI RPA di luar negeri. Namun kesibukan saya tersebut sama sekali tidak mengganggu perkuliahan. Saya dua kali pernah meraih Indeks Prestasi Semester 4,0.

Saya selalu memotivasi diri untuk selalu menjadi yang terbaik dimanapun dan apapun yang sedang saya kerjakan. Saya selalu berambisi untuk menjadi nomor 1 di segala hal yang saya tekuni, bukan nomor 2 atau nomor 3. Mental tersebut selalu saya bawa baik di bangku kuliah, di organisasi, maupun di berbagai bidang yang saya suka. Selain itu, saya juga sangat suka berkompetisi dengan orang lain untuk mengasah kemampuan saya. Saya akan terus berusaha kuat meraih apa yang menjadi mimpi saya.
Suasana Adem bin Sejuk Pendle Hill di Wallingford, Pennsylvania
Kesempatan pergi ke luar negeri datang ketika saya berada di semester 5. Pada saat itu saya melihat pengumuman program beasiswa SUSI RPA terpampang di spanduk di kampus. Awalnya saya tidak begitu tertarik karena mimpi saya adalah bisa belajar di Timur Tengah atau Jepang, bukan Amerika. Namun atas dorongan kuat dari salah seorang dosen untuk mencoba berkompetisi, saya pun akhirnya mendaftarkan diri. Saya hanya memiliki waktu tiga hari sebelum deadline untuk melengkapi berkas-berkas pendaftaran. Pendaftaran program SUSI tidak terlalu rumit, hanya melengkapi CV, mengisi form pendaftaran, dan membuat essay, semua ditulis menggunakan bahasa Inggris. Saya membutuhkan waktu dua hari agar benar-benar yakin berkas pendaftaran saya benar-benar siap untuk dikirim.
New York, Kotanya Spiderman, Untung Banyak Gedung Tinggi, Coba Kalo Spiderman Ditaroh Di Kalimantan, Bakalan Kejedot Pohon
Pada suatu pagi, saya mendapatkan telepon dari nomor yang tidak dikenal. Karena pada saat itu saya sedang berada di dalam kelas, jadi saya me-reject panggilan tersebut. Namun rupanya nomor itu kembali menghubungi saya. Saya pun mengangkat panggilan telepon tersebut setelah meminta izin keluar ruang kelas. Ternyata yang menghubungi saya pada saat itu adalah staff kedutaan besar Amerika untuk sedikit mewawancarai saya dan menanyakan beberapa hal terkait berkas pendaftaran yang saya kirim beberapa minggu sebelumnya. Pada saat itu saya merasa agak gugup namun tidak membuat saya kesulitan menjawab semua pertanyaan yang diberikan melalui telepon.


Dua minggu setelahnya, di pagi hari di bulan November, masih dalam keadaan memakai handuk karena baru selesai mandi saya melihat ada 3 panggilan tak terjawab di handphone saya. Tidak lama kemudian nomor tersebut kembali menghubungi saya. Ternyata salah satu staff kedutaan besar Amerika yang lain yang menghubungi saya dan mengabarkan kalau saya terpilih menjadi satu dari 20 mahasiswa Indonesia yang lolos program beasiswa SUSI RPA dan akan dibiayai belajar di Amerika selama 5 minggu serta diminta untuk melengkapi berkas-berkas tambahan pendukung keberangkatan saya. Meskipun Amerika awalnya bukan mimpi saya, namun kesempatan ke luar negeri adalah kesempatan langka dan harus saya gunakan dengan baik. Dalam keadaan masih memakai handuk saya mencari orang tua saya dan mengabarkan kalau saya akan berangkat ke luar negeri.
Bareng Anak-Anak Amrik di Haverford High School
Saya dan peserta SUSI RPA lainnya menghabiskan waktu beberapa hari di Jakarta mengikuti briefing dan berbagai persiapan lainnya. Kemudian pada tanggal 10 Januari 2013 kami berangkat menuju Amerika. Namun sebelum itu, kami sempat menghabiskan waktu beberapa hari di Singapura dan Jepang di sela-sela keberangkatan kami menuju Amerika.

Akhirnya Nemu Mie Ayam Bakso Juga Di Amerika, Itu Juga Di KBRI
Setelah tiba di Amerika, kami langsung menuju Pendle Hill di Wallingford, Pennsylvania. Pendle Hill merupakan pusat belajar mengenai Quaker dan hal-hal yang terkait dengan proses identifikasi diri yang terletak di daerah suburban. Disana kami belajar tentang dasar-dasar dialog, teknik mengidentifikasi diri, dan adaptasi terhadap kehidupan Amerika selama 4 hari. Setelah itu, kami pindah ke Temple University dan tinggal disana selama 4 minggu. Di Temple University kami belajar banyak hal mengenai teknik dialog, perbandingan agama, perkembangan kehidupan beragama di Amerika, bahkan sejarah Amerika Serikat. Disana kami juga bersosialisasi dengan mahasiswa dari berbagai belahan dunia yang kuliah di Temple University. Selain kuliah kami juga mengikuti kegiatan lain seperti mengunjungi rumah-rumah ibadah, mengunjungi komunitas-komunitas agama, berdiskusi dengan mahasiswa Temple University, American Student Partner Dinner, Community Service, dan aktifitas lainnya. Masing-masing dari kami juga memiliki keluarga angkat disana dan menghabiskan weekend bersama mereka. Di sela-sela waktu luang kami selalu menyempatkan diri menjelajahi Philadelphia, menonton teater, atau menonton pertandingan basket.
Ayo Nari Bersama! Goyang Seadanya!
Di akhir program, kami mengikuti educational excursion selama 1 minggu dengan mengunjungi New York, Florida, Maryland, dan Washington DC. Kami mengunjungi berbagai tempat terkenal seperti Empire State Building, Patung Liberty, Times Square dan Markas PBB di New York, Ah Tah Tiki Museum, dan Billie Swamp Safari di Florida, menonton perayaan Lunar New Year di Maryland, serta mengunjungi US Supreme Court, kantor Senator Robert Casey dari Pennsylvania, Capitol Hill, KBRI, dan berkesempatan mengikuti tur di White House di Washington DC.

Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk mengikuti program SUSI RPA. Meskipun awalnya saya tidak pernah bermimpi pergi ke Amerika, sekarang justru saya kembali menata mimpi dan Amerika masuk di list negara yang ingin saya kunjungi kembali. Saya belajar banyak hal di Amerika, tidak melulu yang berkaitan dengan akademik maupun topik yang dibahas di program SUSI RPA, akan tetapi saya belajar tentang sisi humanis, kedisiplinan, kebersihan, semangat pantang menyerah, dan semangat kebersamaan yang saya dapatkan ketika berada di Amerika, yang salah satunya terjalin ketika saya menghabiskan beberapa minggu di Amerika bersama 19 orang teman mahasiswa asal Indonesia yang luar biasa, ketika kami berjuang bersama di negeri orang.
Komunitas Narsis Gak Ketulungan
Ahmad Rafuan.


Ahmad Rafuan adalah mahasiswa IAIN Palangka Raya fakultas Syariah jurusan Hukum Perdata Islam/AHS. Dia merupakan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) periode 2013-2014. Peraih beasiswa BAZNAS, beasiswa BRI, Beasiswa Bank Muamalat, dan beasiswa SUSI RPA ini sangat menyukai travelling, membaca buku, dan berorganisasi. Dia beberapa kali mewakili daerahnya dalam ajang nasional seperti Parlemen Muda Indonesia dan Konferensi Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI). Selain itu, dia juga pernah meraih juara 2 lomba cerdas cermat Keluarga Sadar Hukum mahasiswa se-kota Palangka Raya, juara 1 lomba pencak silat antar remaja se-kota Palangka Raya, dan juara 3 lomba pencak silat antar dewasa se-kota Palangka Raya. Dia suka mengembangkan dirinya melalui organisasi dan kegiatan pemuda. Sekarang dia aktif di Komunitas Pemimpin Muda dan Indonesian Youth Dialogue. Dia memiliki passion di bidang youth empowerment, youth movement, interfaith, dan leadership. Dia dapat dihubungi melalui email rafuanahmad@ymail.com atau social media Facebook Rafuan Ahmad.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Minta info nya dong buat pendaftaran beasiswa SUSi RPA nya, terima kasih