Kisah Lucu Selama di Amerika, Part 1
Saat
itu kami masih belum bisa beradaptasi dengan baik terhadap makanan
Amerika. Sehingga banyak di antara kami hanya mengambil sedikit makanan
sekedar penahan lapar pada saat makan malam bersama di Pendle Hill.
Beberapa teman mengeluh masih merasa lapar karena memang makanan yang
disediakan untuk kami sangat berlawanan dengan selera lidah kebanyakan
orang Indonesia yang membuat kami tidak banyak makan. Beruntung, aku
membawa 4 bungkus Indomie yang kubeli di minimarket di Jakarta sebelum
kami berangkat. Setelah ngobrol singkat dengan Mathelda di asrama, kami
berinisiatif untuk menyeduh mie instan sebagai menu penutup malam itu.
Namun kami tidak memiliki mangkuk dan sendok sehingga harus meminjamnya
dari dapur di Main House (Gedung Utama) yang terletak di gedung yang
berlainan dengan gedung asrama. Kami pun melangkah pergi keluar dari
asrama. Malam itu cuaca cukup ekstrim kurang dari 5' Celcius. Setelah
melangkah keluar dari asrama menuju Main House yang berjarak sekitar 50
meter bersama Mathelda, aku merasa kedinginan bahkan kakiku terasa
sangat kaku. Kemudian aku baru sadar, aku tidak memakai sepatu dan hanya
memakai sendal jepit di tengah terpaan angin malam di musim dingin!
Sontak aku lari sekencang-kencangnya menuju dapur di Main House. Segera
setelah meminjam mangkuk dan sendok aku pun kembali lari dengan cepat
menuju asrama. Tebak apa reaksi Mathelda? Dia tertawa melihat
kekonyolanku -_-"
Untuk membuang rasa malu, aku hanya berkata kepada Mathelda dan teman-teman yang lain "Sengaja, buat tes kesaktian" :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar