Bandung adalah salah satu kota
tujuan yang ingin sekali kudatangi. Kota yang dikenal sebagai Paris-nya pulau
Jawa bahkan Indonesia ini adalah kota yang menawarkan banyak hal, seperti
keindahan, ke-metropolitan-an, keramaian, kemegahan, dan lain sebagainya. Satu
kesempatan untuk mengunjungi kota ini pasti tidak akan kusia-siakan.
Pada tanggal 29 Mei, aku mendapatkan
informasi tentang Gerakan Sejuta Data Budaya yang sedang mencari ekspeditor.
Ekspeditor ini nantinya akan ditugaskan untuk mengumpulkan data-data terkait
kebudayaan yang ada di Indonesia. Kebetulan Kalimantan Tengah termasuk ke dalam
tujuan ekspedisi tahun 2014. Selain itu, setiap ekspeditor terpilih akan
diterbangkan ke Bandung untuk mendapatkan pelatihan menjadi ekspeditor gerakan
tersebut. Tentu saja ini adalah kesempatan berharga yang tidak boleh dilewatkan
begitu saja. Memberikan sumbangsih melalui pengumpulan data kebudayaan terutama
kebudayaan Kalimantan Tengah adalah salah satu bentuk pengabdian kepada daerah.
Terlebih sebagai putra daerah yang mempunyai tanggung jawab memelihara
kebudayaan lokal. Dan tentu saja, kesempatan untuk berkunjung ke Bandung
menjadi penambah daya tarik bagiku. Sehingga tidak ada alasan bagiku untuk
tidak mendaftarkan diri menjadi calon ekspeditor Gerakan Sejuta Data Budaya
dengan mengumpulkan data-data kebudayaan di Kalimantan Tengah, tanah
kelahiranku sendiri. Lengkaplah sudah motivasiku untuk mengikutinya.
Pada tanggal 30 Mei, tepat jam 9
malam, kurang 3 jam lagi sampai pendaftaran ekspeditor Gerakan Sejuta Budaya
ditutup, aku baru mengirimkan aplikasi pendaftaran yang kubuat hanya dalam
waktu yang relatif singkat. Aku baru membuat aplikasi pendaftaran ba’da maghrib
yang terdiri dari Riwayat Hidup, Surat Pernyataan, dan Essay mengenai daerah
ekspedisi pilihan. Cukup simple dan tidak terlalu merepotkan. Di tengah-tengah
kesibukan mempersiapkan Laporan Pertanggungjawaban Kepengurusan Organisasi aku
membuat dan mengirimkan aplikasi tadi ke email panitia. Bisa dibilang setengah
iseng, dan setengah berharap bisa bolang ke Bandung.
Dua hari setelahnya, aku iseng
membuka twitter Sobat Budaya, dan disana aku menemukan namaku tercantum sebagai
satu-satunya ekspeditor terpilih di wilayah Kalimantan Tengah. Ada perasaan
yang tidak menentu kala itu. Di satu sisi aku senang akhirnya punya kesempatan
berkunjung ke Bandung, kota yang sangat ingin kujelajahi. Tapi di sisi yang
lain, aku mesti menyelesaikan bertumpuk Laporan Pertanggungjawaban Kepengurusan
Organisasi di kampus. Setelah kupikirkan dengan matang dan mengikutsertakan
keputusan yang diilhamkan Tuhan, aku menerima kesempatan ini dan meyakini di
balik kesungguhan pasti ada jalan. Aku pasti bisa menyelesaikan LPJ tersebut
tepat waktu dan aku juga pasti bisa mempersiapkan keberangkatanku menuju
Bandung dalam rangka pelatihan ekspeditor Gerakan Sejuta Data Budaya. Sekedar
informasi, aku harus menyelesaikan LPJ Kepengurusan Organisasi pada tanggal 2
Juni dan melaporkannya secara lisan pada tanggal 7 Juni. Sedangkan
keberangkatanku menuju Bandung satu hari setelahnya, yakni 8 Juni.
1 komentar:
alhamdulilah saya jga sdah lbih dlu k bandung... heeeee
Posting Komentar