Minggu, 17 November 2013

Memilih Menjadi Standar Atau Spesial ?


Hidup itu pilihan. Ingin sukses atau gagal itu pilihan. Tidak ada orang lain yang patut disalahkan atas kegagalan diri sendiri. Tidak ada yang berhak bertanggung jawab atas pilihan yang diambil selain diri sendiri. Orang yang gagal itu banyak. Sedangkan orang yang sukses itu sangat sedikit. Sekali lagi kita dituntut untuk memilih, menjadi gagal atau menjadi sukses. Tentu ada harga yang harus dibayar untuk menjadi sukses. Waktu, tenaga, dan pikiran harus menjadi korban agar meraih kesuksesan.


Harus diakui bahwa kebanyakan orang gagal meraih cita-cita yang diinginkan. Dan harus diakui, orang yang benar-benar sukses itu sangat sedikit. Artinya, orang yang gagal itu standar, sedangkan orang yang sukses itu spesial. Sekarang, anggap saja kita bukan apa-apa, masih nol. Kita bukan orang yang sukses dan bukan pula orang yang gagal. Tapi kita sedang berproses untuk itu. Kegagalan maupun kesuksesan adalah pilihan kita. Mengikuti kebanyakan orang berarti memilih untuk menjadi gagal. Mengikuti orang yang sangat sedikit, berarti memilih untuk sukses. Tapi sekali lagi, ada harga yang harus dibayar untuk itu. Ingin menjadi sukses, berarti harus siap menjadi orang yang sangat sedikit. Di saat banyak orang menjalani hidupnya dengan santai, orang yang memilih sukses tidak akan seperti itu. Orang yang memilih sukses akan mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menjalani setiap proses menuju keberhasilan. Rintangan yang setiap saat mengintai tidak menjadi penghalang untuk tetap berlari meraih cita-cita. Jatuh bangun adalah hal biasa. Jika orang yang memilih gagal akan duduk diam dan meringis kesakitan saat dia terjatuh, berbeda dengan orang yang memilih sukses. Orang yang memilih sukses akan terus bangun dan berlari meskipun dengan keadaan kaki yang pincang penuh luka, menahan kesakitan yang tiada tara. Orang yang memilih gagal hanya pernah terjatuh satu dua kali, sedangkan orang yang memilih sukses akan terjatuh ribuan kali. Namun, inilah harganya!

Orang yang memilih gagal lebih banyak menghabiskan waktu luangnya dengan santai. Orang yang memilih sukses kekurangan waktu untuk terus berinovasi dan mengerjakan hal-hal positif serta bermanfaat bagi orang lain. Jika orang yang memilih gagal memiliki waktu 10 jam untuk istirahat, bagi orang yang memilih sukses 1 menit pun sangat berharga untuk melakukan hal-hal positif. Yang menentukan kita akan sukses atau gagal adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Inilah harganya!

Untuk orang-orang yang mulai hari ini memilih untuk menjadi sukses, jangan biarkan orang lain dan lingkungan mempengaruhimu. Tetapkan di dalam hatimu bahwa kamu akan sukses dan harus sukses, tidak ada satupun yang dapat merobohkan tekadmu. Biarkan mereka yang memilih gagal mengolok-olokmu melakukan hal yang sia-sia (padahal berproses) tapi nyatakan dalam hatimu bahwa itu bukan hal yang sia-sia, tapi salah satu proses untuk menjadi sukses, yang tentu saja memiliki tahapan yang sangat panjang. Kehilangan satu tahapan saja artinya kamu akan kehilangan banyak hal berharga untuk sukses. Ibarat anak tangga, kehilangan satu anak tangga berarti kamu tidak akan bisa melanjutkan langkahmu menuju tempat yang lebih tinggi. Kamu harus berproses menaiki anak tangga satu per satu, hingga akhirnya kamu mencapai tempat tertinggi, tempat yang kamu cita-citakan. Inilah harganya!

Orang yang memilih untuk gagal selalu menunggu kesempatan. Orang yang memilih gagal selalu menganggap kesempatan itu dibuat oleh orang lain serta lingkungan, dan "akan datang pada suatu saat nanti". Sedangkan orang yang memilih sukses selalu membuat kesempatan. Mereka selalu proaktif mencari celah sekecil apapun sebagai sebuah kesempatan untuk berkembang. Tidak ada kata menunggu bagi orang yang memilih sukses. Tidak ada kata pasif bagi orang yang memilih sukses. Tanamkan di dalam hati bahwa aku akan "men-dapat-kan" keberhasilan, bukan keberhasilan itu akan "di-dapat-kan" olehku. Tanamkan dalam hati sikap untuk selalu menjadi subjek yang aktif, bukan subjek yang pasif. Inilah harganya!

Sejarah menyebutkan bahwa orang sukses itu sangat sedikit dibandingkan jumlah manusia yang pernah hidup secara keseluruhan. Sekarang pilihanmu, ingin menjadi menjadi orang yang gagal atau orang yang sukses. Sekarang pilihanmu, ingin menjadi menjadi golongan orang yang banyak atau golongan orang yang sedikit. Sekarang pilihanmu, ingin menjadi subjek yang pasif atau menjadi subjek yang aktif. Sekarang pilihanmu, ingin menjadi orang yang standar atau menjadi orang yang spesial.

Tidak ada komentar: