Kamis, 28 November 2013

Wisuda Dan Persinggahan Selanjutnya


Catatan Pinggiran Mahasiswa Akhir Yang Mencari Arah Tujuan

Foto di atas menggambarkan suasana wisuda ke-XXI STAIN Palangka Raya beberapa hari yang lalu. Suka cita menyelimuti orang-orang yang pada hari itu resmi menyandang status alumni perguruan tinggi. Tak ketinggalan kerabat turut senang atas pencapaian itu. Inilah ceremony yang terulang setiap tahunnya. Disambut dengan penuh keriangan seakan perjuangan telah usai. Padahal tidak! Justru ini adalah awal bagi kawan-kawan (atau kita semua) dalam menapak jejak baru menelusuri jalan kehidupan. Wisuda adalah awal perjuangan. Awal perjuangan untuk meneruskan pendidikan. Awal perjuangan untuk mencari pekerjaan. Atau awal perjuangan menuju kehidupan yang diimpikan. Wisuda bukanlah akhir perjuangan!

Setiap tahunnya, jutaan orang diwisuda. Dari jumlah itu, ratusan ribu calon potensial pengangguran dilepas oleh perguruan tinggi tempatnya belajar. Selama ini kita selalu terjebak pada sesuatu yang sifatnya ceremonial. Ya ceremonial.

Tiga tahun yang lalu, keinginan saya untuk kuliah pernah ditentang oleh orang tua. Dengan alasan banyak sarjana yang akhirnya juga menjadi pengangguran. Darah Banjar yang mengalir seakan menanamkan mind-set berdagang adalah yang utama. Bahkan sedari kecil kami sudah diajari cara-cara berdagang. Menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk kuliah tidak lebih penting daripada membangun sebuah usaha. Ini adalah mind-set yang coba ditanamkan kepada kami, beranjak dari sikap pesimistis melihat realita banyaknya sarjana yang menjadi pengangguran.

Semakin berkembangnya zaman, tuntutan pun semakin bertambah. Pasar kerja semakin menaikkan standar bagi calon pekerja. Sementara perkembangan lapangan pekerjaan di Indonesia tidak terlalu besar. Akibatnya persaingan dalam mencari pekerjaan semakin ketat. Namun hal ini tidak diimbangi dengan sikap mahasiswa yang seakan menafikan bahwa mereka adalah calon potensial pengangguran. Proses panjang perkuliahan tidak dimanfaatkan dengan mengembangkan kreatifitas dan pengalaman oleh mahasiswa itu sendiri. Lamanya waktu kuliah justru dihabiskan hanya dengan berleha-leha. Sehingga setelah diwisuda mereka tidak memiliki banyak skill-skill di luar apa yang pernah ia pelajari di bangku kuliah. Ya, hanya di bangku kuliah. Di samping memang kurikulum pendidikan di Indonesia juga tidak mengakomodir hal ini.

Dari awal masuk perguruan tinggi saya sudah menargetkan dua hal. Yang pertama, saya tidak ingin mencari pekerjaan tapi justru pekerjaan lah yang harus mencari saya. Tentu hal ini harus dibarengi dengan kualitas diri. Saya paham betul hal ini. Oleh sebab itu, saya selalu berusaha mengembangkan kualitas diri saya. Saya selalu mengatakan bahwa saya belumlah menjadi siapa-siapa namun suatu saat nanti saya harus menjadi siapa-siapa. Dan ini perlu perjuangan keras. Orang yang sukses itu sedikit, oleh sebab itu saya harus menjadi yang sedikit itu dan mengikuti jalannya. Sebagai contoh, jika kebanyakan orang memiliki waktu istirahat sebanyak 8 jam, maka saya hanya boleh memiliki waktu istirahat tidak lebih dari 5 jam. Ini adalah konsekuensi dan harga yang harus dibayar.

Yang kedua, saya ingin menjadi seseorang yang mampu membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Tentu ini bukan perkara mudah. Perlu perjuangan ekstra keras untuk mewujudkannya. Namun semangat ingin membantu orang lain selalu saya coba untuk tanamkan di dalam benak. Dan tampaknya, jalan yang harus saya tempuh adalah dengan membuka usaha.

Dari dua keinginan di atas, setidaknya ada beberapa aspek yang harus diasah selama masa kuliah. Kuliah bukan hanya duduk manis di kelas dan mendengarkan dosen berbicara, tapi kuliah adalah waktunya bereksperimen. Kuliah adalah waktu untuk mengasah minat dan bakat. Oleh sebab itu, jangan pernah menyia-nyiakan waktu kuliah hanya dengan menjadi mahasiswa kupu-kupu. Kuliah pulang kuliah pulang. Dan dewasa ini sudah banyak mahasiswa yang sadar akan hal itu. Aspek pertama yang harus dikembangkan adalah leadership skill dan kemampuan berkomunikasi. Leadership skill dan kemampuan berkomunikasi dapat diperoleh melalui keaktifan mengikuti berbagai organisasi maupun kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang bermanfaat. Aspek selanjutnya adalah memperluas relasi. Relasi sangat diperlukan untuk memperoleh informasi dan kesempatan sebanyak-banyaknya. Selain itu, pengalaman tidak kalah penting dalam menunjang kesiapan mahasiswa dalam bersaing dengan orang lain, terlebih bagi setiap orang yang juga memiliki mimpi yang sama dengan dua mimpi saya di atas. Pengalaman adalah guru yang berharga. Pengalaman tidak cukup diperoleh hanya melalui bangku kuliah, tapi juga melalui organisasi dan keterlibatan dalam suatu kegiatan yang bermanfaat.

Dan aspek terakhir adalah jiwa entrepreneurship. Pada saat ini, setidaknya ada tiga komoditas utama yang salah satunya harus dikuasai agar memiliki kualitas yang dapat bersaing bukan hanya dalam skala nasional, bahkan internasional. Komoditas tersebut yakni ekonomi, politik, dan hukum. Seseorang yang menguasai salah satu dari ketiga hal tersebut dapat dipastikan akan diperhitungkan oleh dunia. Masa perkuliahan dapat dimanfaatkan dengan mengembangkan jiwa entrepreneurship, sehingga pada saat kelulusan kita tidak lagi kebingungan mencari pekerjaan dengan menunggu adanya lowongan untuk menjadi CPNS. PNS bukanlah satu-satunya peraduan terakhir para sarjana. Dengan kemampuan entrepreneurship yang mumpuni kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, bukan hanya bagi kita saja, bahkan bagi orang lain di sekeliling kita.

So, tinggal kita yang memutuskan, ingin ikut arus menjadi sarjana potensial pengangguran atau menciptakan standar sendiri bagi kita agar mempunyai arah yang jelas setelah lulus kuliah nanti. Tentu mimpi yang besar harus diraih dengan perjuangan yang besar pula.

Saya ingin mengucapkan selamat dan sukses kepada kawan-kawan saya yang tahun ini diswisuda. Semoga bermanfaat bagi sesama dan semoga bisa terus memperjuangkan apa yang dicita-citakan.

2 komentar:

zaky ghozali mengatakan...

mantep isinya bro, kurang gambar aja :p

Rafuan mengatakan...

haha, oke oke. Entah knapa lgi kekurangan bahan gambar saat ini XD